Rabu, 27 April 2016

Enaknya Rawon Nguling, Rawon di Tapal Batas

Kuliner Pasuruan - Makanan bernama Rawon Nguling, satu buah restoran di perbatasan antara Kecamatan Tongas, Kab Probolinggo, dan Kecamatan Nguling, Kab Pasuruan adalah salah satu ruang kuliner yang berada di ruas secon Jalan Pos Daendels, di Kab Probolinggo. Restoran yang sekarang dikelola oleh generasi ke-3 pasangan suami istri almarhum Karyoredjo dan Marni itu dirintis sejak 1942.


Yaitu Rofik Ali Pribadi, cucu menantu sekaligus juru berkata keluarga pada TEMPO menceritakan kisah warung yang terkenal di kalangan para pembeli rute nasional antar propinsi di pantai Utara Jawa Timur sektor Timur ini. Terhadap mulanya, warung ini warung mungil yang berada dibawah Pohon Trembesi (Slubin) dan tetap berupa anyaman bambu (gedhek). "Para pelanggannya merupakan petani, pencari rumput dan penarik andong (dokar)," kata suami Ratnawati ini disaat ditemui di kantornya di Kota Probolinggo.

Pasti saja untuk kastemer jalan rute lintas propinsi ini, disaat itu yaitu andong alias dokar. "Masih jarang kendaraan bermesin," tutur Rofik yang pun mendapat kisah tersebut dengan cara turun temurun dari mertuanya, pasangan almarhum M Dahlan dan Siti Fatimah Dahlan, generasi ke-2 Rawon Nguling. Kala tetap berupa warung gedhek, menu yang disajikan tiap-tiap harinya cuma rawon, ketan, kopi, dan teh. "Air putih ada di dalam kendi yang ditaruh diluar warung. Tiap-tiap orang yang melalui boleh minum air kendi itu kendati tak beli makan di warung," kata Rofik.

Kepada kala itu area makan di Pasuruan paling enak atau warung buka tiap-tiap hri mulai sejak pukul 05.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB. Beras yang dimasak cuma satu sampai dua kilogram saja. "Kalau satu kilogram cuma pass untuk 10 orang, berarti pelanggannya tak lebih dari 20 orang saja tiap-tiap hri," kata beliau.

Sumber Artikel : http://halomuda.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar